Hebel ( Bata Ringan )

Bata ringan adalah bahan bangunan yang sedang trendy saat ini. Bata ringan dipakai dalam pembangunan gedung-gedung bertingkat bahkan juga rumah tinggal. Ini menunjukkan adanya pergeseran dari penggunaan bata merah ke bata ringan sebagai bahan baku utama pembuat dinding atau tembok.

Apa sih itu bata ringan?

Bata ringan itu adalah bahan bangunan yang fungsinya sama dengan batu bata merah untuk membuat dinding. Dari luar, material bahan baku bata ringan menyerupai beton pada umumnya tetapi bobotnya lebih ringan. Permukaannya pun halus dan bentuknya pun uniform dengan ‘kawan-kawan’-nya sejenis.

Apakah bata ringan itu berbeda dengan hebel?

Bata ringan pertama kali disempurnakan di Swedia pada pertengahan 1920-an oleh Dr. Johan Axel Eriksson, seorang arsitek dan penemu, bekerjasama dengan Profesor Henrik Kreüger dari KTH Institut Teknologi Kerajaan Swedia. Hebel adalah merek dagang dari bata ringan yang diproduksi oleh Josef Hebel, yang membuka pabriknya yang pertama di Jerman pada 1943.

Bata ringan disebut hebel karena salah kaprah pengartian nama benda dengan merek dagangnya. Sama seperti jika kita beli air minum dalam kemasan di warung. Apapun merek dagangnya, tetap saja disebut ‘aqua’, karena Aqua memang merek dagang dari air minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia.

Bata ringan baru mulai ramai dipergunakan di Indonesia pada 1995. Harga yang masih cukup tinggi dan ketersediaan yang terbatas menyebabkan bata ringan kurang diminati masyarakat pada masa-masa itu.

Bahan baku bata ringan sendiri biasa disebut beton ringan jenis AAC (Autoclaved Aerated concrete), yang merupakan perpaduan dari pasir silica, semen, alumunium pasta dan bahan lainnya. Proses produksi bata ringan menerapkan teknologi yang mengacu pada standar DIN dari Jerman, sehingga produk yang dihasilkan memiliki standar kualitas yang cukup baik.

Sekarang mari kita bahas beberapa keunggulan dari bata ringan:

  1. Lebih kuat dan ringan. Beton ringan memiliki kekuatan yang lebih baik tetapi sekaligus lebih ringan karena di dalamnya terdapat banyak rongga udara yang terikat di dalam campurannya. Struktur beton ringan AAC menyebabkan bangunan yang dihasilkan lebih tahan guncangan saat terjadi gempa bumi.
  1. Karena bobotnya ringan, secara keseluruhan beban struktur bangunan jadi lebih rendah. Karena ringan, transportasi dan pengangkutan jadi lebih mudah.
  1. Lebih presisi dan seragam baik ukuran maupun bentuknya. Bata ringan tidak dibentuk dengan dicetak satu persatu seperti bata merah ataupun batako. Bata ringan dipotong dengan menggunakan mesin potong khusus sehingga ukuran dan bentuknya presisi.
  1. Karena presisi, maka pengerjaan bangunan juga jadi lebih mudah dan lebih cepat, sehingga biaya jadi lebih efisien.
  1. Karena presisi, bata ringan tidak memerlukan siar yang tebal sehingga lebih hemat penggunaan semen mortar sebagai pengikat.
  1. Karena presisi, bata ringan membuat hasil akhir dinding yang lebih rapi permukaannya.
  1. Karena rapi, tidak memerlukan plesteran yang terlalu tebal sehingga menghemat biaya belanja semen dan pasir serta memperpendek waktu pengerjaan.
  1. Karena ukuran per satuannya lebih besar, proses pengerjaan bangunan jadi lebih cepat dibandingkan menggunakan bata merah yang ukurannya lebih kecil.
  1. Beton ringan AAC adalah campuran beton yang tahan terhadap suhu tinggi, sehingga bata ringan menjadi tahan api. Bangunan yang dihasilkan pun menjadi lebih sulit untuk terbakar jika terjadi bencana kebakaran. Otomatis, area yang terbakar akan terbatas dan tidak meluas ke seluruh rumah atau bangunan.
  1. Lebih kedap suara karena adanya rongga-rongga udara di dalam material bata ringan dan juga lebih tahan rembesan air.

Source : https://www.klopmart.com/article/detail/kenali-bata-ringan

Write a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *